Irfan Bachdin : Merantau, Sampai Ditolak Persib Dan Persija

Siapa yang tak mengenal Irfan Bachdim, salah satu pesepak Bola papan atas Indonesia ini perna menjadi langganan Timnas Indonesia.

Bachdim mengawali karirnya di sepak bola  bersama Akadami FC Utrecht, Setelah itu muncul bersama Persema Malang dan sukses bersama Bali United FC.

Dalam Channel Youtube Hanif & Rendy Show, Bachdim menceritakan semuanya. mulai dari awal karir di Belanda, ditolak Persija Jakarta dan Persib Bandung, lantas bergabung dengan Persema Malang.

Puncak terkenalnya Irfan Bachdim melalui Piala AFF 2010. Walaupun Timnas Indonesia hanya runner-up, tetapi saat itu performa Bachdim dianggap luar biasa.

“Saya memulai semuanya di Belanda. Waktu usia 18 atau 19 tahun, masuk di tim utama FC Utrecht. Tapi pergantian pelatih membuat saya tersingkir. Setelah itu saya main di kasta kedua Liga Belanda, dengan hanya 16 pertandingan, lalu ke Indonesia.” ucap Bachdim kepada Hanif Sjahbandi dan Rendy Juliansyah, sebagai host Talkshow itu.

Saat pertama kali ke indonesia, Irfan Bachdim mencoba peruntungan pada saat seleksi di Persib Bandung. Ia ditemani ayahnya, Noval Bachdim.

“saya dulu trial ke Persib dan langsung dibilang kualitasnya kurang. Juga masih terlalu muda,” ujar bachdim yang masih berusha 20 tahun kala itu.

Setelah ditolak, Bachdim pergi ke ibukota untuk mengadu nasib di Persija Jakarta. Ia tampak bersemangat dalam seleksi di Lapangan Ragunan, Jakarta Selatan. Dengan penuh setia ayahnya terus menemanin Bachdim. Tapi hasilnya manajemen Persija tidak sreg dengannya.

“Perisija waktu itu dilatih oleh Benny Dollo, timnya bagus sekali. Ada Abanda Herman, Bambang Pamungkas, Ismed Sofyan, semua ada di sana.” ujar Bachdim yang memang kental memiliki darah Indonesia itu.

“Benny Dollo bilang ingin saya bergabung, ia bilang saya cukup bagus untuk bermain di Perisija. Tapi manajemen bilang saya terlalu kecil dan belum bisa main di Indonesia. masih muda,” tambahnya.

Gagal total di Persib Bandung dan Persija Jakarta. Irfan Bachdim memilih pulang ke Belanda. Sampai suatu ketika Bachdim mendapatkan undangan untuk mengikuti pertandingan amal di Indonesia, Kesempatan tersebut diambilnya dan kembali ke Tanah Air.

“Sehabis main di Charity Games, ada Coach Timo Scheunemann datang menjumpai saya ke hotel. Ia mengajak saya bermain di Persema. Akhirnya saya coba,” tutur Bachdim.

Performa maksimal Bachdim kemudian membuat pelatih Timnas Indonesia ketika itu, Alfred Riedl tertarik terhadap padanya. Namanya lantas masuk Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2010.

“Begitu masuk Timnas Indonesia, Persib dan Persija baru tertarik. Saya anggap itu hadiah, bukan pembalasan,” ucap Bachdim yang memilih tetap setia dengan Persema sampai 2013 dan kemudian pindah ke Liga Thailand sampai Jepang.

Pada 2017 Bachdim menerima tawaran dari Bali United. Di klub berjuluk Serdadu Tridatu itu ia merasakan gelar juara Liga 1 2019.

Lalu sekarang Bachdim membela PSS Sleman setelah di Bali United kalah bersaing dengan pemain yang lebih muda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *