Alumni Yamaha Masuk Daftar Hitam Pabrikan Termuda MotoGP

Pengalaman buruk di masa lalu membuat pabrikan di MotoGP enggan merekrut pembalap jebolan Yamaha ke team mereka.

Yamaha menjadi salah satu pabrikan tersukses di MotoGP. Total ada 16 gelar juara dari kelas utama (500cc/MotoGP) yang mereka raih bersama pembalap andalan mereka.

Enam belas gelar tersebut dipersembahkan oleh pembalap-pembalap beken juga seperti Giacomo Agostini, Kenny Roberts, Wayne Rainey, Valentino Rossi, dan Jorge Lorenzo.

Di sisi lain, para pembalap tersebut juga menuai keuntungan berkat pencapaian impresif mereka bersama pabrikan berlogo garpu tala tersebut.

Valentino Rossi juga pernah menjadi pembalap impian semua team MotoGP ketika menjadi penguasa kejuaraan pada medio 2001 – 2009.

Begitu juga dengan Jorge Lorenzo, raihan tiga gelar juara MotoGP di Yamaha membuat Lorenzo tidak kesulitan untuk bergabung dengan team besar lainnya.

Seolah belum cukup, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo juga menjadi salah satu pembalap yang paling dicari menyusul hasil apik yang dicapainya pada musim lalu.

Namun begitu, ada satu pabrikan di MotoGP yang menyatakan tidak tertarik untuk merekrut penunggang Yamaha YZR-M1 ke dalam team mereka. 

Pabrikan tersebut adalah KTM. Awalnya tidak alergi dengan pembalap Yamaha, skuad pertama mereka di MotoGP bahkan didatangkan dari team satelit Yamaha(tech3) yaitu Pol Espargaro dan Bradley Smith.

Namun demikian, penilaian pabrik asal Austria tersebut berubah setelah bencana yang mereka alami bersama Johann Zarco pada 2019.

Digadang-gadang dapat tampil melesat seperti ketika membela Yamaha Tech3, pembalap asal Prancis tersebut justru terpuruk.

Jangankan meraih hasil podium, Zarco lebih sering terlihat di barisan belakang dan nyaris tidak pernah finis di depan rekan setimnya, Pol Espargaro.

Ditambah dengan sikap Zarco yang dianggap tidak menyenangkan, KTM akhirnya mengeluarkan sang pembalap dari garasi team ketika kompetisi masih berjalan.

Kegagalan Zarco tersebut salah satunya dikarenakan kesulitan yang dialaminya untuk beradaptasi dengan motor balap KTM RC16.

KTM dan Yamaha memiliki filosofi motor yang berbeda. KTM menggunakan konfigurasi mesin V4 sementara Yamaha mengusung mesin inline-four.

secara garis besar, mesin V4 lebih bertenaga daripada inline-four namun kalah stabil sehingga lebih sulit untuk dikendalikan.

Direktur Motorsports KTM, Pit Beirer. menjelaskan bahwa pihaknya hanya mencari pembalap dengan karakter yang cocok dengan motor mereka.

“Sekarang sudah terbukti bahwa mesin V4 yang bertenaga bisa dikendarai dengan cara yang berbeda dengan mesin inline-four,” kata Beirer.

“Kami di KTM memutuskan untuk memilih konsep yang lebih bertenaga ini. Kami membutuhkan pengemudi yang sangat gigih untuk motor yang brutal.” 

Pabrikan yang baru mentas di MotoGP pada 2016 itu lebih memilih merekrut Danilo Petrucci dari Ducati ketika Pol Espagaro hijrah ke team lain.

Ducati menggunakan konfigurasi mesin V4 itu membuat KTM yakin untuk merekrutnya.

“Itulah kenapa kami mengira dia (Petrucci) tidak akan mengalami efek kejut seperti pembalap lain yang gagal mengatasi konsep yang berbeda,” ungkap Beirer sambil mengungkit kegagalan Zarco.

Petrucci akan membalap bersama team KTM Tech3. Pemenang balapan MotoGP Italia 2019 akan menjadi rekan seteam Iker Lecuona.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *