Ketua Umum PSSI Bantah Ada Pemain Yang Positif Corona
Ketua umum PSSi Mochamad Iriawan angkat bicara soal tertundanya latihan Timnas Indonesia hingga dua kali. Alasannya, timnas menjalani karantina selama 14 hari, bukan karena pemain ada yang positif COVID-19.
Timnas Indonesia dan Timnas Indonesia U-19 akhirnya menjalani latihan perdananya di Stadion Madya, Jakarta, Jumat (7/8/2020). Latihan ini berjalan lancar sejak dimulai pada pukul 15.30 WIB meski belum semua pemain hadir.
Kedua Timnas beda kelompok ini sebenarnya sudah hadir di jakarta sejak 23 Juli. Latihan perdana Timnas Indonesia awalnya dijadwalkan pada 25 Juli, lalu digeser mundur ke 1 Agustus, kemudian dibatalkan dan baru terlaksana hari ini.
Mochamad Iriawan menegaskan bahwa penundaan ini murni karena menjalani protokol kesehatan. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu membantah dugaan yang beredar bahwa ada pemain yang reaktif COVID-19.
“Tidak ada (yang Positif COVID-19),”ungkap Iwan Bule kepada wartawan selepas latihan Timnas.
“Pertanyaannya ke situ terus ( pemain diduga positif). Jadi kami ini 14 hari karantina karena memang menjalankan protokol kesehatan yakni dengan melakukan tiga kali swab test.”tambahnya.
Klaim Mochamad Iriawan soal karantina 14 hari sebenarnya memang tepat jika dihitung dari hari pertama pemain berkumpul. Dengan alasan itu pula, dia mencoba menjelaskan penyebab pemain belum hadir pada latihan hari ini.
Mereka yang belum terlihat latihan diantaranya adalah Asnawi Mangkualam, Muhammad Arfan, osvaldo Haay, Zulfiandi, dan llija Spasojevic dari Timnas Senior. Sedangkan dua pemain Timnas U-19 yang absen di antaranya adalah Serdy Ephy Fano Boky hingga Kartika Vedhayanto.
Meski demikian, ada pemain yang datang menyusul namun sudah ikut latihan perdana. Mereka terutama adalah yang datang menyusul dari Eropa seperti Egy maulana Vikri hingga Brylian Aldama.
“Masalah pemain yang belum hadir karena memang belum sampai 14 hari karantina, karena beberapa pemain ‘kan hadirnya tidak berbarengan. Jangka waktu itu sesuai dari protokol kesehatan,”ujar eks Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional tersebut.