Gardner Bertekad Menuju MotoGP 2021 Dan Tak Menyesal Menolak KTM
Pembalap Onexox TKKR SAG Team Moto2, Remi Gardner mengaku tidak menyesal menolak tawaran dari KTM naik ke MotoGP 2020, dan masih memburu asa naik ke kelas tersebut pada 2021. Hal ini ia sampaikan kepada Chris Vermeulen dalam kanal YouTube Australian Motorcycle GrandPrix.
Gardner yang berasal dari Australia, pada September lalu sempat diminta KTM naik ke MotoGP bersama Tech 3 Racing sebagai tandem Miguel Oliveira. Meski begitu, ia menolak karena masih merasa belum matang di Moto2 walau performanya berkali-kali mencuri perhatian sepanjang 2019.
Peluang itu akhirnya jatuh ke tangan Iker Lecuona, namun Gardner tidak menyesal. Ia yakin keputusannya sudah tepat, dan fakta bahwa ia sukses finis di posisi kelima pada Moto2 Qatar pada Maret lalu adalah bukti bahwa kerja kerasnya berhasil. Ia pun bertekad melanjutkan tren ini pada sisa musim yang akan dimulai di sirkuit Jerez, Spanyol 19 Juli nanti.
“Saya puas atas keputusan saya. Saya rasa balapan di Qatar menunjukkan bahwa saya mengalami kemajuan positif. Saya telah bekerja keras sepanjang musim dingin dan hasilnya terbukti pada uji coba pramusim dan balapan di Qatar,” ungkap anak kandung dari juara dunia GP500 1987, Wayne Gardner.
“Sungguh disayangkan kami tidak bisa menjalani balapan lagi sejauh ini, tapi saya rasa itu memang keputusan yang tepat. Semoga kami bisa menjalani balapan lebih banyak tahun ini dan melihat apakah program latihan saya bisa terbayar dengan baik,” lanjutnya.
Gardner pun mengaku masih punya harapan untuk bisa naik ke MotoGP pada 2021 sesuai harapannya, namun juga menyadari bahwa pandemi virus corona bakal membuat team-team MotoGP ragu menggaet Rider muda karena musim yang singkat membuat mereka kesulitan mengevaluasi performa dari Moto2.
“Jika situasi ini tidak terjadi, naik ke MotoGP 2021 bakal lebih realistis. Saya masih berharap, tapi situasinya telah berubah, tidak hanya bagi saya saja. Tapi juga untuk semua orang, dan ini memperumit banyak hal. Naik ke MotoGP adalah impian semua orang, tapi saya harus menunggu. Virus ini bikin situasi menjadi lebih rumit, tapi masih ada peluang,” ungkapnya.
Gardner yakin MotoGP bakal lebih cocok untuk dirinya yang tinggi besar, karena ia memang dikenal selalu tampil lebih baik ketika mengendarai motor-motor dengan mesin berkapasitas besar. Ia juga mengaku sangat termotivasi setelah melihat performa dan prestasi gemilang Fabio Quartararo sepanjang 2019.
“Saya rasa MotoGP cocok untuk ukuran tubuh dan gaya membalap saya, Saat ini ada beberapa Rider di MotoGP yang bekerja dengan baik, seperti Fabio, yang dulu pernah saya kalahkan pada banyak kesempatan, dan ini bikin saya percaya diri. Semoga para manajer team di MotoGP bisa melihatnya.”tutup Gardner.