VAR Dituding Buat Rusak Integritas Liga Inggris
Kehadiran Video Assistant Referee (VAR) di Premier League kerap memicu kontroversi. Teknologi sepakbola paling mutakhir itu dianggap merusak integritas liga.
VAR baru digunakan di Liga Inggris sejal awal musim 2019/2020. Dalam perjalanannya, pengguanan VAR menimbulkan pro dan kontra di kalangan klub.
Hampir seluruh peserta Premier League telah merasakan kerugian dan keuntungan dengan digunakannya VAR selama laga berlangsung. Namun, tidak sedikit manager klub yang kesal dengan keputusan VAR menganulir gol timnya.
Pada tengah pekan kemarin, VAR membuat jengkel Jose Mourinho lantaran gol Hary Kane ke gawang Sheffield United dianulir karena dinilai terjadi pelanggaran handball Lucas Moura. West Ham United turut dirugikan ketika gol pertama Toma Soucek ke gawang Chelsea dibatalkan VAR.
Mengutip laporan The Sun, serangkaian keputusan kontroversial itu membuat kubu West Ham mengusulkan agar VAR tak lagi digunakan pada musim berikutnya. Hal senada turut disampaikan Mark Halsey, mantan wasit Liga Inggris.
Dalam pandangan Hasley, VAR justru memperburuk citra dan kredibilitas Premier League. Alih-alih berbicara tentang pertandingan, para penggemar dianggapnya justru lebih banyak membicarakan tentang masalah VAR.
“Premier League adalah liga terbaik di dunia, tetapi integritasnya sekarang dipertanyakan karena VAR. VAR kini merusak kredibilitas dan merek Liga Inggris di seluruh dunia,” kata Hasley, dilansir dari The Sun.
“Saya pendukung besar VAR, kecepatan permainan kini jauh lebih cepat dari sepuluh tahun lalu sehingga para ofisial membutuhkan bantuan, tetapi kami belum mendapatkan implementasinya dengan benar. Kami membutuhkan pemikiran ulang total untuk menjaga permainan sepakbola,” ucapnya.