Sering Alami Cedera Pemain Juventus Ini Di Lepas Ke Bursa Transfer
Nyonya Tua baru-baru ini mengkonfirmasi jika mereka akan melepas, salah satu gelandang serang mereka ke bursa transfer musim panas ini. Hal tersebut dilakukan lantaran sang pemain kerap kali dilanda cedera.
Douglas Costa pesepakbola profesional asal Brasil yang bermain sebagai winger atau gelandang serang ini. Harus menerima kenyataan karena dirinya bakal dijual ke bursa transfer musim panas ini. Hal tersebut bisa terjadi karena cedera berulang terus melanda pemain 29 tahun ini.
Sejak direkrut dari Bayern Munchen dengan kontrak pinjaman pada 2017 lalu. Douglas Costa diketahui telah menderita cedera yang mengharuskannya absen selama beberapa pertandingan bersama Munchen. Saat itu Munchen memutuskan untuk meminjamkannya ke Juventus selama semusim.
Selama bermain untuk tim Nyonya Tua Costa tampil dengan cukup meyakinkan. Setidaknya selama semusim bermain sebagai pemain pinjaman untuk klub Seri A tersebut. Douglas Costa tercatat telah tampil sebanyak 31 kali penampilan dan mencetak empat gol untuk Nyonya Tua.
Berkat performanya yang cukup baik selama bergabung dengan skuat utama Juventus. Klub asal Italia ini akhirnya memutuskan untuk mempermanenkan Douglas Costa pada 07 Juni 2018. Nyonya Tua menebus pemain asal Brasil itu dengan nilai transfer sebesar 40 juta euro.
Namun siapa yang menyangka jika performa gelandang serang 29 tahun itu terus menurun sejak dipermanenkan. Salah satu penyebabnya seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Karena kondisi fisik yang tidak memungkinkan membuat Costa absen hingga lebih dari 20 kali pertandingan bersama Juventus pada musim lalu 2019/2020 lalu.
Absennya Douglas Costa semakin diperpanjang karena adanya pandemi covid-19. Namun sisi baiknya sang pemain bisa fokus pada pemulihan kondisi fisiknya. Pemain asal Brasil itu diketahui belum berniat untuk hengkang dari Juventus. Namun Nyonya Tua memiliki opsi lain untuknya lantaran klub tersebut harus bisa bertahan. ditengah kondisi financial yang tidak stabil sebagai imbas dari pandemi.