Sempat Menjalani Perawatan COVID-19, Eks Bos Milan Dinyatakan Sembuh

Sempat Menjalani Perawatan COVID-19, Eks Bos Milan Dinyatakan Sembuh

Silvio Berlusconi yang sempat terinfeksi virus COVID-19, kini dinyatakan telah sembuh total dari ancaman virus tersebut. Eks pemilik dari AC Milan yang pernah menjalani perawatan intensif, kini dirinya sudah bisa meninggalkan rumah sakit.

Pria berusia 84 tahun ini sempat menjalani perawatan sejak Jumat (4/9/2020) di salah satu rumah sakit yang berada di kota Milan, yakni RS San Raffaele. Salah satu orang penting di negara Italia ini harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit, usai menunjukan gejala pneumonia ringan di paru-parunya.

Eks Perdana Menteri Italia sekaligus eks bos AC Milan terpapar Virus Corona, setelah menjalani liburan ke Sardinia kota Roma. Meski pada awalnya hasil tes Berlusconi negatif pada 25 Agustus lalu. Namun pria berusia 84 tahun ini harus kembali menjalani tes COVID-19, setelah beberapa orang yang sempat berinteraksi dengannya telah dinyatakan positif Virus COVID-19.

Kekhawatiran dan perhatian langsung diberikan kepada Silvio Berlusconi, hal ini tak terlepas usianya sudah senja dan tak akan bertahan melawan virus Corona. Namun diluar dugaan kondisi eks Perdana Menteri Italia itu semakin membaik dan pada Senin (14/9) sudah diperbolehkan pulang.

Kebenaran soal kesembuhan Silvio Berlusconi, diumumkan langsung oleh salah satu anggota partai Forza Italia yang dipimpin Berlusconi. Berlusconi juga merupakan pemilik perusahaan media ternama dari Italia, yakni Forza Italia.

“Presiden akan keluar (dari rumah sakit) siang hari ini,” kata salah seorang anggota partai, dikutip Reuters.

Eks Perdana Menteri Italia ini dalam kondisi baik dan tidak mengalami hal buruk selama menjalani perawatan di rumah sakit. Namun dokter yang menangani eks bos AC Milan ini, tetap waspada mengingat virus ini dialaminya pada periode Maret-April kemarin dan masa itu pandemi sedang daruratnya dan memakan banyak korban jiwa.

“Kandungan virus yang ditemukan dalam tes swab milik Berlusconi sangat tinggi. Kalau ia mengalaminya di periode Maret-April, mungkin kondisinya tak akan seberuntung sekarang,” kata Alberto Zangrillo, dokter yang merawat Berlusconi, seperti dikutip Football Italia.

Diketahui bahwa Italia sempat menjadi salah satu negara episentrum penyebaran virus Corona di Eropa di bulan Maret. Pemerintah di negara yang terkenal Pizzanya harus menerapkan sistem lockdown, namun dilonggarkan pada Mei lalu, seiring penurunan jumlah kasus.

Menurut hasil laporan New York Times, Italia masih ada 10.119 kasus dalam sepekan terakhir. Meski begitu, pemerintahan disana sudah menginzinkan sejumlah agenda olahraga sudah bisa dihadiri penonton, di antaranya seperti Formula 1 GP Tuscan dan MotoGP San Marino akhir pekan lalu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *