Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, Terpapar Virus COVID-19
Virus COVID-19 kembali menghantui sepakbola dan kali ini presiden dari S.S.C. Napoli, yakni Aurelio De Laurentiis, dikonfirmasikan telah terpapar Virus Corona atau COVID-19. Klub yang bermarkas di Sao Paulo ini, resmi mennyatakan kebenaran ini melallui situs resmi Partenopei Gli Azzurri julukan anyar Napoli.
Seperti yang telah diketahui bahwa kasus dari pandemi Virus Corona, kian berkembang pesat di sepakbola. Banyak para pesepakbola yang terinfeksi, setelah menjalani libur kompetisi dan teranyar adalah De Laurentiis.
“Pihak dari S.S.C. Napoli ingin menyampaikan jika Aurelio De Laurentiis telah terpapar Corona Virus. Hasil positif ini, usai melakukan tes COVID-19 kemarin,” ungkap pernyataan resmi pihak Napoli.
Menariknya sebelum dinyatakan positif Virus Corona, presiden klub Napoli ini sempat hadir di pertemuan para petinggi klub Serie A. Meskipun sudah ada mengingatkan De Laurentiis terkait kondisi fisik yang tidak fit, dan akan mudah terserang penyakit.
Banyak sanksi mata yang menyatakan bahwa De Laurentiis tidak selalu memakai masker dengan benar ketika berbicara dengan Presiden klub lain, bahkan saat diwawancara oleh pers juga. Kini De Laurentiis telah dinyatakan terinfeksi dan semua orang yang hadir dalam rapat Liga Serie A berpotensi untuk terinfeksi juga, dipastikan mereka harus menjalani tes dan juga melakukan karantina mandiri untuk pencegahan.
Dengan kompetisi Serie A akan dimulai pada 19 September dan negosiasi pasar transfer sedang berjalan lancar. Sikap ceroboh De Laurentiis itu bisa merusak semua kegiatan sepakbola di Italia, dan tentunya merugikan publik sepakbola.
Napoli juga diketahui bahwa pemain nya pernah juga terpapar virus tersebut. Pemain tersebut adalah Andrea Petagna, yang dinyatakan terpapar pada 20 Agustus.
Diketahui bahwa negara Italia merupakan salah satu negara dengan kasus COVID-19 tertinggi. Dimana ada 282 ribu kasus dengan 211 ribu orang lebih sembuh dan 35.577 meninggal dunia. Khusus di Naples, ada 8.769 kasus dengan 2.871 orang sembuh dan 401 meninggal dunia.