Maurizio Sarri Yakin Kursi Pelatihnya Tetap Aman di Juventus
Juventus terancam tersingkir lebih awal di Liga Champions musim ini. Sekalipun Juventus kandas, Maurizio Sarri yakin kursi pelatihnya tetap akan aman.
Sarri dikontrak Juventus pada musim panas 2019 untuk tiga tahun ke depan. Di musim pertamanya, pelatih berusia 61 tahun itu berhasil mengantar Bianconeri merebut Scudetto kesembilan kalinya secara berturut.
Kendati begitu, Sarri kurang disukai para fans Juventus karena sistem permainannya. Bagaimanapun, Juventus hanya juara dengan raihan 83 poin, yang terendah dalam sembilan tahun sebelumnya, dengan tujuh kekalahan, terbanyak dalam periode yang sama.
Tak heran, seruan agar Sarri mundur atau dipecat sudah mulai terdengar. Sarri percaya akan semakin terekan apabila Juventus gagal menang atas Lyon di leg II babak 16 besar Liga Champions, Sabtu (8/8/2020) dinihari WIB.
“Saya pikir ini tidak akan menjadi pertandingan terakhir saya,” ucap Sarri dilansir Football Italia.
“Mereka sudah membuat penilaiannya berdasarkan hasil sepanjang musim secara keseluruhan, jadi mereka sudah memutuskan untuk mendapatkan seorang pelatih baru besok tidak akan ada bedanya, sekalipun kemenangan.”
Juventus hanya sekali kandas di fase 16 besar Liga Champions sejak 2014/2015. Untuk menyingkirkan Lyon, Si Nyonya Tua harus menang dengan selisih paling sedikit dua gol.
“Ini pertandingan yang penting. Akan penting menjadi bagian dari jajaran elite Eropa dengan mencapai delapan besar dalam turnamen di Portugal. Jadi kami peduli tentang hal itu sehingga pertandingan ini sangatlah penting, bukan yang lain,” ucap Maurizio Sarri.