Mauricio Pochettino Menyesal Pernah Menolak Latih Barcelona
Bagaikan nasi yang sudah menjadi bubur, seperti itu lah pribahasa yang cocok untuk penyesalan Mauricio Pochettino yang pernah menolak tawaran melatih Barcelona. Bahkan Pochettino menyesali juga kata-kata yang sempat ia katakan, bahwa saya sangat mustahil ke Barcelona.
Sejak terdepak dari kursi kepelatihan Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino belum juga menemukan klub lain yang akan dilatihnya. Namun sempat muncul rumor yang santer mengaitkan dirinya dengan kursi pelatih Barcelona usai pemecatan Ernesto Valverde pada awal tahun ini.
Namun, Pochettino dicoret karena fans Barcelona tidak senang dengan komentar dia yang muncul pada 2018. Saat itu Pochettino mengatakan bahwa dia memilih bekerja di ladang daripada memanajeri Barcelona.
Sementara perkataan ini tak terlepas dari Barcelona rival sekota dari Espanyol, Mauricio Pochettino pernah memperkuat Espanyol selama sembilan musim saat masih aktif bermain. Di Espanyol juga lah, karir kepelatihan Pochettino juga dimulainya.
Pada akhirnya Barcelona memilih Quique Setien untuk menggantikan Valverde sebelum dipecat hanya setelah delapan bulan menjabat. Kursi pelatih Barcelona sendiri kini ditempati pelatih asal Belanda Ronald Koeman.
“Saya kira jika saya tidak mungkin disana (Sebagai pelatih Barcelona), apalagi perkataan saya dulu dan mereka tidak akan mau meneriam saya. Namun saya tidak pernah sekalipun menerima tawaran dari Barcelona, dan sama sekali tidak ada,” ungkap Pochettino.
“Mungkin ada penyesalan atas perkataan saya tentang akan ada kesempatan untuk melatih Barcelona. Ini kesalahan dan penyesalan terdalam saya, saya terlalu membesar-besarkan dengan tidak meninggalkan sedikit pun keraguan,” terang dia.
Mauricio Pochettino terbilang sukses selama hampir lima musim membesut Tottenham Hotspur, meski pada akhirnya di pecat oleh klub. Berkatnya juga The Spurs telah menjelma menjadi tim yang mampu bersaing di papan atas Premier League, dan ini terus berlanjut hingga sekarang.
Meskipun diperlakukan tidak adil oleh pihak manajemen klub, setelah performa buruk tim skuatnya di awal dari kompetisi Premier League 2019/2020. Pelatih asal Argentina ini tidak merasa sakit hati, maupun membenci klub yang sudah dibuatnya sukses.
“Hubungan kami rusak karena tanggung jawab kedua belah pihak. Saya rasa tidak ada yang jahat. Pelatih-pelatih memang bertahan dengan memenangi banyak pertandingan,” imbuh Mauricio Pochettino.