Karena Virus COVID-19, 55 Karyawan Arsenal Terancam PHK
Imbas dari pandemi Virus COVID-19 atau Virus Corona, Arsenal harus mengalami krisis finansial. Demi mengurangi krisis ini pun, pihak manajemen klub berencana untuk mengurangi 55 karyawan nya atau PHK jelang bergulirnya kompetisi Premier musim 2020/2021.
Diketahui pandemi Virus Corona yang terjadi sejak awal tahun ini, memang telah menghancurkan seluruh perekonomian dunia dan termasuk klub-klub di Eropa. Akibat krisis perekonomian yang hebat ini pun, Juventus dan segelintir klub-klub kaya harus melakukan pengetatan keuangannya dan salah satunya pemangkasan gaji.
Krisis keuangan yang menimpa banyak klub-klub Eropa, juga tak terlepas dari faktor kerugian seperti pemasukan dari tiket penonton yang menyaksikan laga di Stadion. Kerugian tak berhenti sampai disitu saja, pemasukan klub dari merchandise juga semakin berkurang.
Arsenal kini melakukan kebijakan yang cukup ketat demi menangulangi krisis finansial klub, salah satunya dengan melakukan sistem PHK. Meskipun adanya penolakan dan juga memberikan solusi dengan pemotongan gaji saja, namun hal itu tidak cukup membantu.
Arsenal pendapatan tertinggi nya diketahui dari penjualan tiket musiman, dan adanya gangguan penjualan ini memang berdampak pada keuangan dan terus-menerus alami kerugian. Maka pihak manajemen klub terpaksa melakukan sistem PHK, dan setidaknya 55 karyawan terancam dengan PHK tersebut.
“Kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melindungi pekerjaan dan gaji para karyawan Arsenal. Namun krisis keuangan yang hebat ini, mau tak mau klub harus melakukan sistem PHK demi menjaga roda keuangan tim. Kemungkinan 55 karyawan harus mengalami dampak ini,” ungkap pernyataan resmi Arsenal, diwakili oleh Raul Sanllehi selaku Direk Olahraga dan juga Vinai Venkatesham selaku Managing Director.
Sementara itu, PHK 55 karyawan Arsenal ini makin menguatkan dugaan klub tak akan sanggup mempertahankan Pierre Emerick Aubameyang yang gencar dikabarkan ingin hengkang dan rencana merekrut Willian dari Chelsea pada bursa Transfer musim panas ini. Namun pihak manajemen klub langsung membantahnya, dan menegaskan rencana investasi klub tetap berjalan karena itu prioritas utama.
“Tentunya kami ingin tegaskan, bahwa sistem yang sedang kami terapkan ini karena ingin mengurangi efek pandemi terhadap keuangan klub. Dan juga membantu investasi yang berada di Arsenal tetap berjalan lancar, jadi itu prioritas utama klub,” tegas pernyataan klub.