Cedera Parah Kylian Mbappe, Bikin Atalanta Bersimpati
Nasib naas harus dialami Kylian Mbappe, setelah mengalami cedera horor saat membela Paris Saint-Germain di final Piala Prancis. Hal ini membuat Atalanta bersimpati terhadap apa yang diderita penyerang Paris Saint-Germain tersebut.
Paris Saint-Germain yang menghadapi Saint-Etienne di Stade de France, Sabtu (25/7/2020) dini hari WIB, harus kehilangan penyerang andalannya Kylian Mbappe terpaksa ditarik keluar dari lapangan pertandingan usai menerima tekel horor dari Loic Perrin.
Tekel keras yang dilakukan Loic Perrin, terpaksa membuatnya harus keluar dari lapangan pertandingan setelah menerima kartu merah dari wasit laga. Namun sebelum dikeluarkan dari lapangan pertandingan, rekan-rekan setim Mbappe sempat menghampiri Perrin dan sempat membuat laga terhenti karena terjadi insiden keributan antar kedua kubu tim.
Insiden cedera horor Kylian Mbappe terbilang sangat mengerikan, pasalnya cedera terjadi di pergelangan kaki. Cedera dipastikan akan membuatnya absen saat menghadapi Olympique Lyon pada 1 Agustus dan perempatfinal Liga Champions melawan Atalanta pada 13 Agustus.
Absennya karena pemain berusia 21 tahun ini meninggalkan lapangan pertandingan dengan bantuan kruk untuk berjalan. Bahkan kaki kanannya dibebat perban, insiden cedera ini belum diumumkan secara resmi oleh pihak klub dan belum diketahui apakah cedera Mbappe parah atau tidak.
Terkait insiden yang menimpa Kylian Mbappe, Atalanta turut berempati atas insiden cedera Mbappe. Klub asal Serie A ini pun, berharap sang pemain bisa cepat sembuh dan berharap cedera dialaminya tidak parah.
“Maaf, saya tak tahu (kalau Mbappe cedera). Dia pemain yang hebat, semoga cederanya tidak serius,” kata pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini kepada Sky Sport Italia. Ia ditanyai soal Mbappe selepas timnya ditahan imbang 1-1 oleh AC Milan.
Gasperini menilai jika cedera Mbappe yang harus membuatnya absen, bukanlah sebuah keberuntungan untuk Atalanta yang akan menghadapi PSG di Liga Champions. Menurutnya, kehadiran penyerang berusia 21 tahun ini justru membuat nilai pertandingan menjadi lebih tinggi dan berjalan lebih menarik.