Alami Kerugian Rp2 Triliun, Klub AS Roma Terancam Pailit
Salah satu klub raksasa Serie A, yakni AS Roma, telah dikabarkan mengalami kerugian besar dan terancam mengalami kebangkrutan. Kabar ini tak terlepas dari defisit keuangan klub yang terus alami kerugian hingga mencapai 126,4 juta euro, jika dirupiahkan mencapai angka 2 Triliun.
Kerugian yang telah dialami AS Roma, naik tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Diketahui untuk kerugian klub di tahun lalu hanya mencapai 29,5 juta euro saja, bisa dikatakan kerugian klub telah membengkak hingga mencapai 100 juta euro.
Kabar terkait keuangan AS Roma ini, berdasarkan sumber dari rilis klub itu sendiri. Faktor utama dari kerugian ini bersumber dari kegagalan i Giallorossi julukan bagi Roma untuk lolos dari Liga Champions, serta Pandemi virus Corona yang terjadi di Italia.
AS Roma juga harus alami kerugian akibat pemasukan tiket pertandingan tim dan merchandise gagal terjual, setelah kompetisi Serie A sempat dihentikan karena COVID-19. Kondisi keuangan dari i Giallorossi tak langsung membaik meski Serie A dipastikan kembali dimulai, faktor utamanya karena kompetisi kembali diselenggarakan tanpa penonton.
Masalah finansial klub yang dialami, juga memunculkan rumor terkait penjualan salah satu pemain nya ke Liga China. Pemain yang dirumorkan untuk di lego, yakni Javier Pastore. Selain itu juga, James Pallotta yang merupakan president klub sekaligus pemilik mayoritas saham klub juga memiliki masalah terkait utangnya yang mencapai 278,5 juta euro.
AS Roma bukan tanpa upaya dalam menghadapi masalah finansial klub, sedari dua tahun lalu mereka terus mencari investor baru. Pada akhirnya Friedkin Group sempat di isukan sebagai investor barunya, bahkan negosiasi telah terjadi terkait pembelian saham mayoritas klub.
James Pallotta yang merupakan pemilik saham mayoritas tim, dikabarkan telah mencapai kesepakatan saham klub. Namun negosiasi pengambilahlian saham klub, malah gagal tercapai antara kedua belah pihak.
James Pallotta yang mengalih alih AS Roma sejak tahun 2013 silam, memang tak memiliki rapor bagus dalam membawa klub berprestasi. Alih-alih memberikan prestasi bagi klub, Pebisnis asal Amerika Serikat ini malah melakukan kebijakan kontroversial dimana dirinya memutuskan untuk menjual pemain bintanya, seperti Mohammed Salah (Liverpool), Alisson Becker (Liverpool), hingga Kevin Strootman (Marseille).