Fabio Quartararo Tidak Peduli Poinnya Disalip Oleh Dovizioso

Misano – Fabio Quartararo disalip oleh Dovizioso di daftar pemuncak klasemen pembalap MotoGP 2020. Rider 21 tahun itu mengaku tidak peduli dengan peluang menjadi juara dunia.

Setelah menang dalam dua balapan perdana MotoGP di Jerez musim ini, Quartararo semakin kesulitan menjaga performanya. Posisi finisnya perlahan semakin melorot dari satu seri ke seri berikutnya.

Mulai dari finish ketujuh di MotoGP Ceko, Kedelapan di MotoGP Austria, ke 13 di MotoGP Styria, dan yang terbaru gagal finis di MotoGP San Marino, Minggu (13/9/20).

Dalam balapan di Sirkuit Marco Simoncelli, Misano, Quartararo dua kali mengalami Crash, sebelum akhirnya tidak bisa melanjutkan lomba. Ia bahkan sempat masuk ke pit di lap ke 18 untuk mengecek kondisi motornya.

Dengan hasil itu, perolehan poinnya berhasil di salip oleh Dovizioso. Rider Ducati itu kini sudah mengumpulkan 76 poin, sedangkan Quartararo tertahan di 70 poin.

Merosotnya penampilan Quartararo diyakini karena ia tertekan untuk menjaga posisinya di puncak klasemen, hingga akhirnya performa rider Petronas Yamaha SRT itu jadi tidak maksimal. Namun ia membantahnya.

“Banyak orang berpikir saya tertekan karena saya sedang berada di posisi teratas, tapi saya tidak peduli dengan hal itu. Tujuan utama saya datang ke Misano adalah ingin membalap secepat mungkin agar bisa bersaing meraih kemenangan,” ungkap Quartararo, dikutip dari Crash.

“Ini baru tahun kedua saya dan saya masih 21 tahun. Tentu saya ingin menjadi juara dunia, tapi sekarang tidak ada tekanan untuk memikirkan hal tersebut,” sambungnya.

Soal balapan yang berjalan buruk di Misano, Quartararo mengaku itu merupakan kesalahannya. Ia merasa masih harus banyak belajar.

“Banyak kesalahan yang saya buat. Pertama, Start saya tidak bagus. Saya sempat bersenggolan dengan Jack Miller di awal,” ungkap Quartararo.

“Lalu saat saya berada di belakang Maverick Vinales, Saya bilang ‘saya bisa membalap lebih cepat’. Momen-momen ini bikin frustasi, karena kami tidak menyalipnya, seperti dihalau,”

Ia lalu bisa menyalip rider Spanyol tersebut, namun saat hendak mengejar Miller, ia pun mengalami Crash karena terlalu terburu-buru.

“Sayangnya saya membalap seolah-olah sudah di lap terakhir, padahal masih ada 19 lap lagi. Saya terlalu bersemangat, karena setelah menyalip Maverick Vinales, saya langsung bilang, ‘Oke, saya perlu mengejar Jack’.”

“Lalu ban depan saya kepanasan dan tekanannya tinggi. Kesalahan kecil yang saya buat. Di tikungan tiga saya tergelincir, sedikit melebar di tikungan empat, saya lalu mencoba mengerem dengan pelan, tapi saya melebar dan kehilangan bagian depan,” Quartararo menjelaskan Crash yang dialaminya.

“Saya memalukan karena kami punya kecepatan untuk meraih kemenangan. Benar-benar bikin frustasi, tapi setidaknya kami belajar sesuatu,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *